Kebangkitan Ekonomi Eropa Setelah Perang Dunia Ke II

Kebangkitan-ekonomi-eropa-setelah-perang-dunia-ke-II - Kemerosotan ekonomi yang sangat tajam di alami oleh negara-negara di Eropa setelah perang dunia ke II. Bersama fakta yang di alami oleh negara-negara Eropa ini Amerika Serikat memberikan bantuan melalui kebijakan Marshall Plan. Kemudian setelah Marshall Plan berakhir, negara-negara Eropa pun memiliki keberanian untuk membentuk suatu komunitas yang bertujuan untuk memulihkan perekonomian Eropa yang bernama EEC (European Economic Community) atau Masyarakat Ekonomi Eropa sampai mengalami kesuksesan dalam menjalankan programnya.


Salah satu kesuksesan yang dialami adalah dengan meluncurkan programnya melalui kebijakan-kebijakan seperti Tarif Bea Bersama (Common Customs Tariff) dan Kebijakan Komersial Bersama (Common Commercial Policy), kemudian EEC mengganti namanya menjadi Euratom (Masyarakat Atom Eropa). Selanjutnya pada abad ke-20 EEC berubah menjadi European Union atau Uni Eropa hingga saat ini. Tercatat ada 27 negara anggota UE dengan 23 bahasa resmi. Pengaruh Uni Eropa tidak hanya terjadi pada negara-negara Eropa, tetapi juga sampai pada Indonesia melalui berbagai bentuk kerjasama.

1.      Perekonomian Eropa setelah Perang Dunia II

Setelah berakhirnya Perang Dunia II, keadaan ekonomi Eropa pada saat itu terbilang sangat memprihatinkan. Oleh karena itu, negara pemenang Perang Dunia II saat itu yaitu Amerika sebagai salah satu negara merdeka yang tidak terkena dampak Perang Dunia II, mengeluarkan rencana pembangunan ekonomi di Eropa Barat yang disebut Marshall Plan. Lahirnya kebijakan Marshall Plan ini, telah membuat Eropa mengalami kemajuan dalam perokonomiannya.

Inisiatif kebijakan itu sendiri dikemukakan oleh Seketaris Negara Amerika yaitu George Marshall. kemudian yang menjadi Inti dari rencana tersebut adalah memberikan bantuan kepada Negara Eropa Barat yang terkena dampak Perang Dunia II sekaligus sebagai upaya untuk membendung pengaruh komunisme di Eropa Barat. Program tersebut diberlakukan dari tahun 1947 sampai tahun 1951.

Syarat untuk memperoleh bantuan ini dengan memenuhi kesepakatan sebagai berikut
  1. Amerika Serikat akan memberikan pinjaman untuk jangka panjang kepada negara-negara Eropa Barat untuk membangun  kembali perekonomiannya.
  2. Sebagai imbalan negara peminjam diwajibkan :
  • Berusaha menstabilkan keuangan masing-masing negara dan melaksanakan anggaran pendapatan yang berimbang.
  • Mengurangi penghalang-penghalang yang menghambat kelancaran perdagangan antara negara-negara peminjam.
  • Mencegah terjadinya inflasi.
  • Menempatkan perekonomian negara masing-masing negara atas dasar sendi-sendi perekonomian yang sehat.
Dari program Marshall Plan inilah kemudian dasar-dasar terbentuknya kerjasama yang erat antara negara-negara Eropa Barat dalam pembangunan perekonomiannya mulai tertanam dengan jelas. Sejak tahun 1951, Amerika Serikat lebih mengutamakan konsolidasi untuk menguatkan pertahanan terhadap kemungkinan meluasnya paham komunis di Eropa.

2.      Terbentuknya MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa)

Penetapan hari eropa merupakan sesuatu yang terbentuk melalui pencanangan kerja sama dalam berbagai hal oleh Perdana Menteri Prancis Robert Schuman Pada tanggal 9 Mei 1950. Pada 1951, Eropa Barat, menciptakan Komunitas Batu Bara dan Baja Eropa (ECSC) sebagai konsumen dan produsen utama batu bara dan baja. Dua barang tersebut merupakan hal yang paling pokok untuk pembangunan kembali Eropa Daratan. Kemudian enam anggotanya, Perancis, Jerman Barat, Belanda, Belgia, Luksemburg, dan Italia, bermaksud menaruh kompleks industri Ruhr, salah satu jantung kekuatan industri Jerman, di bawah kendali internasional, dengan cara itu mendorong kerjasama dan kerukunan, dan juga kekuatan ekonomi.

Disemangati keberhasilan ECSC, pada 1957 enam negara itu mendirikan European Economic Community (EEC) yang juga dikenal sebagai Pasar Bersama, yaitu suatu penyatuan bea yang menciptakan pasar bebas di antara negara-negara anggota dan berusahan meningkatkan keadaan kehidupan di negara mereka. Masyarakat Ekonomi Eropa ini berdiri berdasarkan Perjanjian Roma pada tahun 1957.

Dari paparan di atas, kita bisa memahami bahwa kebangkitan ekonomi Eropa tidak lepas dari keseriusan bangsa-bangsa di Eropa untuk mengolah segenap potensi yang tersisa dari kehancuran perang. Terbukti dengan keseriusan itu mereka berhasil menyatukan setiap gagasan bangsa-bangsa disana dengan melahirkan berbagai program kebijakan yang manfaatnya bisa dirasakan tidak hanya oleh bangsa-bangsa di daratan eropa saja, tetapi sampai ke seluruh dunia.

Posting Komentar untuk "Kebangkitan Ekonomi Eropa Setelah Perang Dunia Ke II"